Prediksi
dalam sejarah ataupun dimaknai pembuatan proyeksi sejarah kedepan, mungkin
istilahnya terkesan rancu, tapi boleh jadi semacam pengembangan situasi
tertentu. Pen’standarisasi’an tujuan dalam perekayasaan sosial.
Prediksi
dalam sejarah tidak identik dengan ramalan politik, fenomena sosial atau
kecenderungan budaya masyarakat bukanlah basis dari prediksi sejarah, dus ia lebih bersifat antisipatif dengan cerminan masa lampau dimana tugas
sejarawan ialah merekonstruksi. Rekonstruksi ini mencakup rekonsiliasi dan reedukasi, mendamaikan dan memahami
apa-apa yang telah berlalu dengan pemikiran aktual namun sudut pandang holistik
tanpa mengenyampingkan aspek aksiologi. Mengambil sebagai pembelajaran
sistematis, lembaran-lembaran traumatis pun dapat berputar layaknya bumerang
pada lembaran yang kita ukir kini digariskan dalam sebuah siklus.
Mengutip
sebuah sumber, “aku bukan masa lalu, tapi masa lalu membawaku ke masa depan”.
Kalau bisa ditambahkan, “masa depanku bukan masa laluku.” (Yusuf Zainal)
No comments:
Post a Comment