Sejarah asal usul manusia yang dipegang
saintis ialah tercipta dengan evolusi, yakni dari peristiwa tumbukan awal
(Teori Bigbang), unsur-unsur yang tercipta ialah alam ini dan DNA (Deoxyribonucleic
Acid) yang menjadi awal mula pembentuk spesies-spesies yang setelah
diklasifikasikan salah satu diantara adalah manusia (homo sapiens).
Oleh karenanya banyak peneliti yang
menggeluti ilmu biologi, khususnya genetika yang bertolak dari sudut pandang
Darwinisme (pengikut Charles darwin) menganggap DNA manusia dan organisme
lainnya sekitar 98 % tidak ada fungsinya. Organ yang termasuk diantaranya usus
buntu, amandel, kelenjar pituari dan sebagainya. Penelitian yang telah
dilakukan memvonis bahwa DNA ini adalah “sampah proses evolusi”. Kemudian
menjadi pandangan yang baku.
Namun, sekali lagi asumsi yang dipengaruhi
Darwinisme ini harus direvisi lagi. Baru-baru ini, para ilmuwan telah mendapati
bahwa sampah evolusi ini berperan sangat penting dalam tubuh dan menghasilkan
bentuk khusus RNA (asam ribonukleat) yang vital untuk kehidupan. John S
Mattick, direktur institut untuk biosains molekuler di university of Quensland,
Australia, dia mengemukakan bahwa teori “DNA sampah evolusi” sebagai kekeliruan
terbesar dalam sejarah biologi molekular. Dus
bukankah lebih bijaksana jika kita mengatakan bahwa DNA memiliki perancang yang
Mahacerdas ?
No comments:
Post a Comment