Mengapa seseorang mengalami
demotivasi?
Hal
ini bisa dipicu oleh banyak hal mulai dari tidak mendapat yang diinginkan,
merasa diperlakukan tidak adil, kejadian yang mengejutkan, menghadapi kegagalan
yang terus menerus, tantangan yang terlalu berat dan banyak hal lagi bisa
ditambahkan sesuai pengalaman kita masing masing. Tapi intinya ketika kita
mengalami demotivasi kita sesungguhnya telah kalah oleh diri kita sendiri. Kita
kalah dengan keadaan yang begitu menekan (berulang, besar, komplek). Akhirnya
secara mental kita mengalami kelelahan.
Misalnya
seseorang yang punya hutang begitu banyak, dia tidak mampu membayar semua, maka
haruslah dengan kebesaran hati mengakui, meminta maaf, meminta perpanjangan
waktu dan mulai menyelesaikan dengan lebih bertanggung jawab. Bukan gali lobang
dan tutup lobang baru. Seringkali masalahnya adalah kita kurang jujur, tidak
mau mengakui diri kita yang apa adanya. Kita menjaga image (pandangan orang
lain terhadap kita). Kita ingin perform selalu prima adanya.
Karena kita tidak menjadi diri kita yang
sungguh maka seringkali kita akan mengalami kelelahan mental ini. Kita
mengalami demotivasi, orang bilang kurang punya gairah hidup. Betapapun
banyaknya kita mendengarkan kaset atau ceramah motivasi, semua itu tidak akan
bisa mengubah kita dalam jangka panjang (konsisten). Mengapa karena semua itu
sifatnya dari luar diri kita.
Motivasi yang sesungguhnya haruslah keluar
dari dalam diri sendiri. Itulah yang disebut pencerahan (kesadaran). jika kita
tidak menyadari sendiri, mencari masalah utamanya, sering kali kita hanya
berputar disekitar kulit (permukaan saja). Tidak akan mengubah diri kita
menjadi lebih baik kemudian. Sebentar berubah kemudian kembali lagi ke
kebiasaan lama.
Menemukan pencerahan
menemukan motivasi
Istri saya sering kali kawatir ketika anak
anak sakit. Dia stress dan merasa tidak berdaya. Hal ini menghambat segala
aktifitasnya. Ketika dia bergumul, dia akhirnya berkata, “Jika saya kuat, Keiyu
(nama anak) juga akan kuat. Saya akan
lebih tegar”. Pengertian ini keluar dari segala kepanikan yang dia hadapi.
Namun ini dia dapatkan setelah dia melihat sungguh dampak yang terjadi pada
hidupnya (stress, marah marah, tidak produktif, gelisah, menyalahkan). Setelah
masuk ke dalam dirinya dan melakukan permenungan dan menemukan pencerahan ini
dia menemukan motivasi (menemukan kekuatan). Ketika anak sakit dia sudah tidak
segelisah dulu.
Kata kata di atas nampaknya sederhana, tapi
kata kata tersebut bukan sekedar kata kata. Jika seseorang menyadari bahwa
kekuatan kata kata itu sungguh hidup maka kata kata yang tepat memang
menghidupkan (memberi kekuatan). Bukankah profesi seperti motivator itu dicari
dan dibutuhkan? Untuk apa? Untuk kata katanya yang bernas (bermakna). Namun
yang ingin saya katakan, setiap orang punya persoalan dan pergumulannya
sendiri, maka haruslah menemukan kebijaksanaannya sendiri. Dengan pemahaman ini
sebetulnya seseorang akan mampu menanggung apa yang seharusnya ditanggung.
Untuk mendapatkan motivasi sesungguhnya haruslah mencari sumber kelelahan
mental yang utama (masalah utama)
Darimana memulai!
Hari
ini pun saya menemukan persoalan di dalam diri saya, saya merasakan berat dan
bingung harus dari mana memulai. Saya masuk ke dalam diri saya. Kebijakan
muncul “ Kerjakanlah satu satu dengan cepat dan mulailah dari yang paling
penting dan bisa segera dilakukan.” Salah satu yang penting adalah dengan
membuat tulisan ini. Biasanya saya hanya membuat besaran apa yang harus saya
capai (3 pekerjaan penting).
Dengan berhasil lakukan hal hal penting
satu demi satu beban mental yang membelenggu kita dengan sendirinya akan
terurai, malah kita jadi bersemangat kembali. Mengapa karena kita merasa kita
sudah melakukan hal yang bermakna (berguna untuk orang lain). Menemukan
motivasi juga berarti kita menemukan kesadaran untuk menjadi lebih berguna bagi
orang lain. (erabaru)
No comments:
Post a Comment